Tuesday, June 13, 2006
Adipura ABS

Pemerintah minggu lalu punya hajatan tahunan, membagikan penghargaan Adipura dan Kalpataru. Biasanya, saya tidak terlalu antusias memperhatikan kabar soal hadiah untuk kebersihan itu, khususnya Adipura, karena lebih banyak unsur politis. Tapi saya jadi kaget begitu Jakarta disebut sebagai salah satu peraihnya.

Jakarta bersih? Wah saya tak setuju, kalau tak boleh 100 persen, ya 90 persen. Tentu saya tak perlu menjelaskan bagaimana kotornya ibukota ini. Mungkin saja bisa dibilang bersih kalau dibandingkan dengan Bandung yang sempat punya julukan baru "lautan sampah" atau kota metropolitan lainnya -- saya tak tahu.

Kemarin dalam perjalanan pulang dari kantor, saya terhenti sebentar di perempatan Prapanca. Pasalnya, rombongan Adipura Jakarta Selatan lewat untuk menuju kantor Walikota Jakarta Selatan. Piala kecil itu dipegang oleh pasangan Abang-None di sebuah mobil hias. Katanya, arak-arakan itu sudah berpawai di jalan Sudirman, tapi saya lihat sepanjang jalan tak ada sambutan meriah dari masyarakat.

Saya jadi teringat bagaimana pemerintah kota melakukan kebijakan (curang) untuk mengelabui tim penilai kebersihan. Tim akan bekerja selama tiga hari (minimal) dengan memutari daerah-daerah yang perlu dinilai. Untuk itu, kecamatan atau kelurahan akan "meliburkan" para pedagang kaki lima di wilayahnya.

Beberapa waktu lalu, di kawasan kantor saya di daerah Blok M, seluruh pedagang makanan kaki lima dan kios rokok yang ada di trotoar jalan dilarang berjualan selama tiga hari. Dan ketika saya tanya atas perintah siapa, kelurahan katanya, demi Adipura.

Modus seperti ini juga dilakukan jika akan ada upacara besar di lapangan mabes Polri di jl Falatehan Blok M. Pedagang dan kios rokok harus digulung sementara supaya tidak terlihat para jendral. Modus yang sama juga terjadi jika sholat Idul Fitri atau Idul Adha digelar di lapangan itu karena para petinggi polisi negeri ini akan hadir dan bersembahyang di sana.

Buat orang-orang yang bekerja di daerah itu, liburnya pedagang membuat sulit urusan ransum. Bahkan membeli rokok pun menjadi urusan berabe. Namun pemda pasti enggan mengerti dan lagi pula cuma sebentar. Yang penting...asal bapak senang (ABS).

 
posted by Hedi @ 4:38 PM | Permalink |


15 Comments:


At 10:28 AM, Anonymous Anonymous

penyakit abs adalah penyakit yang sudah mendarah daging di indonesia, selain korupsi.

rejim suharto memang telah memberikan kita penyakit2 jelek itu.

eh, denpasar dan badung juga dapet loh...
kalo denpasar dan badung, aku memang akui kok... :D

walaupun, kalo abis odanan (upacara keagamaan hindu) banyak sekali sampah dari canang yang berserakan. tapi ya kemudian dibersihkan...

;)

 

At 11:20 AM, Blogger CIAO ITALIA!

hehe, tampaknya kita tak perlu malu, demi seonggok metal piala dan titel di atas kertas, kota-kota macam Jkt bisa menang dlm hal kebersihan, jangan-jangan standarnya macam New Delhi, Karachi. hehe ─gubernur dan petinggi tinggal di kawasan yg bersih, bha rakyat biasa???

yg bersih itu Jepang dan Hongkong, hampir 98% tak ada kertas terbang di jalan. bersih tak terkira.

itu tuh baru dicontoh dan tepok dada bak kingkong.... lol

 

At 11:32 AM, Anonymous Anonymous

ya gitulah kalo semangat yg dimangun adalah semangat ceremonial ... bukan inti-nya : kebershihan dan keindahan tidak perlu dilakukan jika ngga ada hadiah-hadiahan ...

 

At 12:51 PM, Anonymous Anonymous

jakarta dapat adipura??? dari mana???

 

At 3:35 PM, Blogger Sisca

Wah..!!! hidup Bang Yos wakakakakk

 

At 4:21 PM, Blogger Hedi

# Ely : ngongkon mahasiswa ae :p

# Didats: Denpasar & Badung emang pantes, maklum kota turis, masa kotor... :D

 

At 5:37 PM, Blogger mpokb

waktu jaman sma dulu, bogor dapat adipura sampai empat kali berturut-turut. maka dijejerkanlah anak sekolah di sepanjang jalan buat dadah-dadahin itu mobil pembawa piala.. duh! :D

 

At 9:56 PM, Anonymous Anonymous

wah, mas Hedi salah sangka...

denpasar dan badung itu bukan kota turis.... itu kota biasa... :D

 

At 7:09 AM, Blogger Linda

waaaaaaaaaah kerjanya di daerah Blok M ya? tetanggaan donk ;)
kalo kantor saya sebelahan sama kantor kecamatan. wkt itu sempat selama 1 minggu semua pedagang yg di trotoar bersih. ooooh ternyata ini toh tujuannya, I know.... I know. kalo minggu kemaren beda lagi di sekitar benhil bersih dari pedagang kaki 5 katanya pak gubernur mau lewat.... sampe segitunya yak

 

At 9:39 AM, Blogger Bangsari

kirain kalpataru dan sejenisnya dah ngga ada. lagian percuma deh. lha wong kerusakan lingkungan sekarang dilegalkan je.. gimana nih?

 

At 10:33 AM, Blogger Hedi

# Didats: iya, kota biasa yg banyak turisnya *ngotot* hehehe

# Linda: wah ketahuan nih kantornya :p

# Ipoul: ya mendingan memang ga diadain lg aja...setuju!

 

At 10:36 AM, Anonymous Anonymous

koyo merek sok breker wae .. ABS .. :)

 

At 4:17 PM, Anonymous Anonymous

yah namanya juga usaha..
daripada gak ada usaha untuk menangin sesuatu......
ya gak??????

 

At 10:05 AM, Anonymous Anonymous

Namanya juga Adipura, pan artinya jagoan pura-pura. Makanya Jakarta menang.

 

At 11:01 PM, Blogger Innuendo

repot juga ya hanya untuk negdapatin adipurapura. maksudnya yg repot para pedagang.