Sunday, February 26, 2006
Maling ATM Bikin Bingung
Soal korupsi di Indonesia, itu sudah jadi rahasia umum * rahasia kok umum sih*. Tapi begitu adik saya yang kerja di bank cerita soal satpam yang ngembat duit orang di mesin ATM, saya jadi bingung. Satpam itu bisa mengambil uang dua juta setengah rupiah karena sang pemilik kartu ATM lupa mencabutnya dari mesin, wah...wah...maling berseragam lagi. Tragisnya, satpam itu punya nominal gaji sama besar dengan uang yang ditilepnya.

Seketika, saya bertanya dalam hati. Apa kita ini (orang Indonesia) punya mental terpendam sebagai maling jika ada kesempatan. Seringkali kita mengumpat orang yang diberitakan koran atau tv melakukan korupsi. Tapi begitu kita berada dalam situasi sama dengan orang-orang itu, mungkin, akan melakukan hal yang sama pula. Saya sih (mudah-mudahan) tidak akan begitu.

Jaman Komisi Pemilihan Umum (KPU) merekrut orang-orang yang punya kredibilitas bagus jelang pemilu, saya sempat salut. Tapi begitu selesai pemilu, kabar korupsi besar-besaran di KPU merebak, lagi-lagi saya punya pikiran di atas. Jangan-jangan, materialistis jadi segalanya di negeri ini.

Saya jadi ingat kawan kuliah saya yang juga gak mau mengembalikan uang transfer yang salah masuk ke rekening bank-nya. Awalnya, dia bingung kok ada uang jutaan masuk ke rekeningnya, tapi setelah itu, buru-buru diambil dan dihabiskan buat beli sound effect gitar. Namun setelah itu, dia pun dikejar pihak bank supaya mengembalikan uang salah alamat tersebut.

Saya pernah ketemu orang Amerika yang sempat ngobrol panjang lebar dengan saya di Bali beberapa waktu lalu. Saya bilang kadang malu jadi orang Indonesia karena korupsinya yang hebat, tapi dia dengan lantang membesarkan hati saya.

"Don't be shy, corruption could happen in any other place, even in my country. Indonesia is still great and nice country for me. It's shame, but not disgraceful enough," ucap si bule waktu itu...*wah saya masih ingat persis ucapannya*.

Sekarang ini tinggal adik saya yang bingung. Itu satpam harus dipecat tanpa perlu mengembalikan uang atau dipecat dan juga mengembalikan uang jarahan. Bingung...bingung...
 
posted by Hedi @ 7:54 AM | Permalink |


4 Comments:


At 4:04 PM, Anonymous Anonymous

wah gawat juga kalo ternyata selama ini tidak mencuri bukan krn mental yg baik tapi krn belom dapet kesempatan ...

 

At 4:33 PM, Blogger Sisca

Mas, soal satpam biarlah HRD yg memutuskan.

Sebenarnya setiap kesempatan mengiurkan itu adalah satu ujian, janganlah kita terperangkap di dalamnya :)

 

At 5:47 PM, Blogger Nurhadi

Ya, satpamnya perlu di kasih terapi mas. Dipecat sekalian balikin uangnya. Harus itu.

Salam kenal ya.

cakhady.blogspot.com

 

At 9:49 PM, Anonymous Anonymous

ada 2 tipe kekayaan,
orang kaya yang pendapatannya lebih dari cukup, namun tetap hidup ala kadarnya
dan orang kaya yang hidup mewah, jor2an.
Masalahnya di indonesia ada 2 jenis tingkat sosial, yang miskin banget sama yg kaya jor2an. Yang ditengah2 makin jarang.
Makanya yg miskin terkadang tergoda dgn. gampang.
Mungkin hukuman bagi para maling/korup musti diperkeras!