Seminggu ini satu milis yang saya ikuti, penuh dengan ulasan bentrok Ibu Sarie dengan pengendara motor gede di daerah Cinere, Jakarta Selatan. Saya sendiri ga terlalu ngikuti detilnya. Yang saya tahu, Ibu Sarie mengklaim dilecehkan dan mobilnya mendapat kerusakan dari kelompok moge itu.
Tapi hari ini, ada email terbaru soal bantahan dari kedua belah pihak yang bertikai *kaya perang aja*. Intinya, kedua belah pihak punya versi kebenaran masing-masing. Dan sepertinya, urusan mereka berdua, kalaupun benar, hanya melibatkan oknum tertentu.
Buat saya masalah seperti ini biasa terjadi di jalanan, terutama di Jakarta. Semuanya berawal dari kesombongan dan merasa dirinya benar. "Ah, saya ada di jalur yang benar kok, mereka yang harus ngalah." Itu salah satu ungkapan yang biasa saya dengar.
Tadi waktu berangkat ke kantor, juga ada dua pengendara motor saling ngotot arahnya yang benar. Satu berusaha menerobos lampu merah dan yang lain merasa punya hak lewat karena sudah hijau. Saya sendiri pernah jatuh gara-gara sombong di jalanan dan insiden itu membuat saya punya hikmah. Mengalah adalah jawaban terbaik, kan paling cuma sekian menit, gak sampai satu jam. Tapi saya gak mau munafik, kalau jalan sudah macet parah, emosi memang bisa memuncak.
Cuma, apa tabiat orang kita yang memang suka kelewat batas? Entah arogansi karena status, jabatan, atau predikat lainnya. Berapa banyak kita sering lihat kendaraan ditempeli stiker militer, gantungan tanda pangkat, atau yang menandakan keunggulan. Memangnya, kalo motor atau mobil ditempeli stiker Polisi Militer (yang dijual bebas itu), gak mungkin kena tabrak?
Urusan melanggar lampu merah, saya pun paling anti biarpun jalan sedang sepi sekalipun. Yang pertama, merah berarti berhenti. Kedua, saya gak mau dibilang orang kurang pengetahuan. Kalaupun begitu ya saya terima, tapi orang lain gak perlu tahu. Karena saya melanggar, orang lain pun jadi tahu, walaupun belum tentu kenal saya.
Mungkin benar kata orang-orang tua, bangsa kita umumnya bermental budak. Kalau ada petugas bisa tertib, kalau petugas hilang, semrawut lagi...