Tuesday, February 14, 2006
A1GP, Tukang Tahu dan Local Hero
Nonton pagelaran A1GP Indonesia di Sentul kemarin cukup menghibur, walaupun cuma dari tv. Situasi negara yang sedang sulit (bener gak?) ternyata gak mempengaruhi tribun penonton yang sesak.

Indonesia sedang terpuruk nyaris di semua sisi kehidupan, jadi gak heran kalau penonton (termasuk saya, mungkin) berharap local hero, Ananda Mikola, berprestasi bagus. Indonesia butuh jagoan untuk mengangkat nama negara.

Tapi sayang, Ananda kembali mengalami tabrakan, entah yang keberapa di A1GP, seperti halnya di seri sebelumnya, Durban, Afrika Selatan. Alhasil, Ananda gagal menempati posisi 10 besar di Sprint Race dan Feature Race.

Selama ini citra balapan kelas atas hanya mengundang penonton yang berasal dari kelas menengah ke atas. Tapi buat tukang tahu asongan, gak peduli. Si abang dengan lenggang terus berjalan mengitari tribun sambil menawarkan dagangan. Saya jamin, kelompok tahu asongan cuma ada di Sentul, tak akan ada luar Indonesia...hahaha.

Soal balapan, saya juga senang melihatnya karena Sentul yang konon secara teknis tak terlalu sulit dilahap, justru banyak menimbulkan insiden meski tak parah. Balapan pun harus diselingi dengan keluarnya safety car sebanyak tiga kali.

Mungkin faktor perdana yang membuat banyak pembalap tak kenal betul karakter Sentul yang sebenarnya mirip Monza di Italia. Terbukti yang kenal betul dengan sirkuit ini bisa meraih prestasi optimal, antara lain Alex Yoong dari Malaysia yang sudah akrab karena sering balapan di sana sewaktu masih mengendarai Formula Asia.

Lalu kenapa Ananda yang juga kenal Sentul luar dalam gagal? Mesti diakui, Ananda kalah pengalaman dari Yoong yang sudah pernah ikut Formula Satu. Belum lagi Yoong dapet dukungan maksimal dari sponsor Proton. Adanya sponsor besar membuat tim bisa menyewa montir tetap, tak seperti Indonesia yang montirnya gonta ganti karena masih mendapat fasilitas dari penggagas A1GP.
 
posted by Hedi @ 10:25 AM | Permalink |


4 Comments:


At 1:57 PM, Anonymous Anonymous

tapi setidaknya ada yg menarik dari A1 kmaren..
presiden yg naek motor apa sudah bisa dikategorikan mengangkat nama negara? :P

 

At 8:57 PM, Anonymous Anonymous

Apa iya Indonesia masih bisa terus ikut2an elit sport kayak gini?
siapa sih penggagasnya?
Yang lucu pedangan asongan itu loh...tidak menyia-nyiakan kesempatan!

 

At 8:59 PM, Blogger Sisca

Mas, wawasanku jadi bertambah dengan ulasannya...

Terima kasih atas kunjungan mas..jgn pernah bosan mampir ya..:)

 

At 12:59 AM, Anonymous Anonymous

kecewa, tuan rumah gak menembus 10 besar :(

tapi sebenernya udah lumayan sih, tetap mampu finish meski didahului tabrakan sejak tikungan awal