Wednesday, April 05, 2006
Rayap Tak Pandang Bulu
Pernah punya masalah dengan rayap, serangga sangat kecil yang gemar makan kayu atau tanaman? Itu yang kini terjadi dengan istana negara di Jakarta. Karena sebagian besar bangunan digerogoti rayap, maka pemerintah akan melakukan renovasi bangunan. Bahkan untuk memperkuat analisa serangan rayap, pengelola istana sampai memanggil dua ahli dari IPB.

Dari berbagai artikel di media, rayap memang dikenal tak pandang bulu dalam melakukan agresi. Bahkan ahli dari IPB itu juga bingung bagaimana caranya rayap bisa menembus bangunan yang menggunakan pondasi berunsur beton. Bahkan berdasarkan penelitian, lebih dari 50 persen bangunan bertingkat di Jakarta juga tak luput dari kunjungan rayap.

Saya selalu memperhatikan kayu-kayu yang akan dipakai untuk mendirikan bangunan, lebih dulu diolesi cairan anti rayap. Saya tak tahu apa namanya. Tetapi, itu ternyata tak banyak membantu karena rayap seperti doyan dan tak menolak makan antipati itu.

Rumah saya juga tak pernah sepi dari serangan rayap. Sekarang ini, langit-langit rumah saya yang menggunakan triplek sudah jadi bahan baku gizi rayap. Padahal triplek itu sudah dilumuri cairan anti rayap sebelum dinaikkan. Saya kadang kesal karena serbuk-serbuk yang jatuh ke lantai jadi tak mengenakkan kaki saat berjalan tidak menggunakan alas. Alhasil, saya harus sering-sering menyapu lantai. Rayap juga menggerogoti tanaman di rumah saya.

Tapi saya punya pengalaman berharga untuk mengatasi rayap ketika membantu kawan membuat ruang studio musik beberapa tahun lalu. Diskusi serius dilakukan guna menentukan bahan kimia apa yang harus digunakan untuk melawan rayap. Akhirnya muncul ide untuk menggunakan formalin -- zat khusus yang biasa untuk mengawetkan mayat. Atau beberapa waktu lalu tenar karena digunakan pula untuk mengawetkan produk makanan seperti tahu, bakso, mie dan ikan laut.

Pertanyaan kami kala itu, siapa yang rela menyemprotkan formalin yang terkenal berbau menyengat hidung itu ke bahan dinding studio. Singkat kata, jadilah praktek penyemprotan dinding studio dengan formalin. Studio yang kami rancang menggunakan unsur peredam dari kayu multiplek, foam tempat telur, triplek dan yumen, sebuah material yang berserat kombinasi kayu dan semen. Sampai saat ini, saat saya tanya pada kawan, peredam itu masih awet meski tak pernah dilakukan penelitian mendalam apakah benar-benar sepi dari sentuhan rayap.

Dari pengalaman itu, saya sempat memberi saran agar material renovasi rumah saya dibelai dulu dengan formalin. Tapi ayah saya tak bergeming dan tetap melakukan praktek biasa untuk memerangi rayap. Hasilnya, ya tetap dimakan rayap.

Cuma, kembali soal rayap di istana presiden, ada pula "rayap" yang doyan laptop dan berbagai benda sekuler lainnya. Kalau rayap jenis itu, mungkin mutlak butuh formalin. Dasar rayap memang tak memandang bulu...
 
posted by Hedi @ 7:44 PM | Permalink |


7 Comments:


At 2:29 PM, Anonymous Anonymous

loh..justru rayap2 laptop itu sungguh2 tau pak..bulu mana yg musti dihinggapi.. :P

 

At 2:59 PM, Blogger mpokb

kalo rumah dilapisi formalin, baunya itu lho yg gak tahan.. tp boleh juga infonya.. :)

 

At 1:52 AM, Blogger Sisca

Mas Hedi, justru rayap2 yg mengecap pendidikan tinggi itu membuat pusing...krn bisa berdampak seketika.

 

At 3:31 PM, Blogger Eddy Fahmi

eh, emang rayap berbulu yah?

 

At 12:28 PM, Blogger - Husna & Rizqin -

ini jg yg kami alami dirumah yg baru kami diami sekarang, serbuk2 halus dari bagian atas rumah bertebaran disetiap sudut ruang. pengembang bilang "itu sih biasa mas, paling jg 40 hari hilang". tapi sekarang sdh masuk ke hari yg ke 61, teuteup aja ada...complain!!
Kalo toh ternyata setelah dicek ternyata ditemukan rayap sdg menggerogoti rangka plafondnya atau atapnya maka rayap2 minta segera dibasmi. Boleh jg diusulkan nanti pake formalin..:)

 

At 1:32 PM, Blogger brasto

Rayap banyak jenisnya dan jika kita mau mengendalikan banyak faktor yg harus kita ketahui, misal : pola serangannya, jenis kayu, jenis obat yang digunakan, teknik aplikasi dll.Konsultasi rayap kirim Email aja ke : brasto_bp@yahoo.com
Mudah2an saya bisa mencarikan jalan keluarnya.tks

 

At 4:21 PM, Blogger Unknown

urusan rayap sih gak pusing hari gini..

ada teknologi yang bisa bikin hidup tenang. namanya exterra.

ada salah satu operatornya
namanya PT. Narwastu Berkah Estetika

buka aja web mereka di www.termitenator.net dan telpon minta survey karena gratis. sekalian cek kondisi rumah dan jenis rayap yang merusak.