Friday, March 31, 2006
Mau Libur, Tanggung Resikonya
Cuti bersama yang diterapkan pemerintah sehubungan dengan hari kejepit di antara hari libur Nyepi ternyata tidak direspon serempak oleh banyak perusahaan. Mungkin karena memang waktunya tak tepat.

Hari Raya Nyepi jatuh tanggal 30 Maret 2006, hari Kamis, sehingga ada hari Jumat sebagai hari terpepet. Ini tentu menggunakan logika lima hari kerja alias Sabtu dan Minggu libur. Bagi kantor yang terbiasa melakukan payday bukan di akhir bulan, tentu tak punya masalah, terutama untuk karyawannya. Tapi lain lagi urusannya jika terjadi di lapak saya.

Biro saya tidak menggunakan sistem gaji melalui transfer rekening bank, melainkan langsung cair. Dan urusan menjadi makin penting ketika gajian jatuh di tanggal 30 atau 31 suatu bulan atau hari kerja terakhir jika tanggal pamungkas jatuh di hari Minggu atau libur. Jadilah rombongan biro saya tak libur, kecuali di hari Kamis.

Pengecualian pun bertambah bagi para pekerja di bagian keuangan. Selain menyiapkan dana untuk gaji, mereka tetap masuk di hari Kamis guna berkeringat mengurus data-data pajak yang jatuh tempo.

Beberapa kawan saya di biro lain juga tak libur di hari Jumat. Sementara dua adik saya sudah hengkang ke area wisata dan dipastikan baru ada di rumah kembali pada hari Minggu. Tapi bagi yang tidak libur (dari kantor), pasti punya sistem bayaran sama dengan biro saya.

Namun ada pula orang yang kaget bahwa cuti bersama itu memotong jatah cuti karyawan yang setahun hanya total dua minggu tersebut. Mereka pikir cuti bersama bersistem free alias tak mengurangi hak cuti asli.

Tapi tenang, bulan April ini ada dua kali cuti bersama lagi. Buat yang tidak libur di akhir Maret ini, silahkan menikmati karena di dua sesi itu mungkin tak bentrok dengan masa payday. Tapi urusan hak cuti mengerut, ya tanggung sendiri.
 
posted by Hedi @ 6:17 PM | Permalink |


5 Comments:


At 5:33 AM, Anonymous Anonymous

saya juga gak libur tapi justru seneng berhubung saya termasuk golongan orang rajin *halah*

 

At 7:40 AM, Anonymous Anonymous

libur itu pemborosan.

tolak libur bersama!

*sambil nonton tivi dan nyeruput kopi*

 

At 2:18 AM, Blogger Sisca

Mas Hedi, di sini gak ada libur....kalopun libur juga gak ada potong memotong cuti...apalagi ada surat dari pemerintah..:)

 

At 10:44 AM, Anonymous Anonymous

buat yang gawe di hospitality and tourism industry kek saya, long weekend atau hari-hari libur itu sama artinya dengan kerja keras.. lha wong kerjaan saya ini ngurusin orang2 liburan, mimpi kali klo dapet libur.. kcuali Nyepi yang emang ga bisa kmana2.. hehe

 

At 3:50 PM, Anonymous Anonymous

kalo libur bersama sampai memotong cuti, itu namanya pemaksaan.

untungnya di kantorku, libur bersama diterjemahkan sebagai "kantor tutup". cuti tahunan ndak diutak-atik. ah, senangnya..

salam kenal ya :)