Thursday, March 30, 2006
Ibu Guru Sudah Bebas
Betapa leganya melihat Ibu guru Nurlaila diputus bebas oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Beliau adalah mantan guru SMP 56 Melawai, Jakarta Selatan, yang dihadapkan ke persidangan setelah menolak pemindahan sekolahnya ke daerah Jeruk Purut yang juga masih berada di kawasan selatan ibukota.

Dari awal, kasus tukar guling SMP 56 yang dipelopori oleh pemerintah propinsi DKI memang sudah aneh. Lebih banyak bermuatan politis dan koruptis ketimbang sosial. Alasan pemerintah kota, sekolah itu sudah tak layak berada di kawasan Melawai yang merupakan kawasan bisnis. Lho, bukankah sekolah itu sudah berdiri lebih dulu, jauh sebelum Melawai dan Blok M dijadikan kawasan niaga dan bisnis?

Tapi dengan keputusan hakim dengan membebaskan Ibu Nurlaila, sedikit banyak menunjukkan adanya perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan. Kendati demikian, hakim dalam penjelasannya merujuk lemahnya dakwaan jaksa sehingga Ibu Nurlaila tak pantas dikenai hukuman.

Positifnya hasil sidang itu bak oase di gurun pasir. Dunia pendidikan Indonesia memang sedang berada di titik nadir. Mulai dari infrastruktur yang nyaris hancur sampai lemahnya perangkat lunak. Perbaikan pendidikan Indonesia kini mulai menunjukkan peningkatan, minimal dalam bentuk perhatian pemerintah.

Di beberapa daerah, biaya sekolah mulai digratiskan meski masih untuk level sekolah dasar. Di daerah rumah saya, Depok, mulai tahun 2007, sekolah dasar dan sebagian SMP akan bebas iuran, meski ada pula yang masih (akan) memungut biaya tak lebih dari 20 ribu per bulan per siswa. Konon, iuran hanya akan diterapkan pada anak yang orangtuanya masuk kategori mampu.

Tapi setidaknya hal itu menunjukkan bahwa pijakan untuk memperbaiki taraf pendidikan masyarakat luas telah dimulai. Modus itu setidaknya bisa meminimalisir menjamurnya anak-anak di jalanan guna mencari nafkah. Pemerintah pusat sendiri saat ini tengah menggodok kemungkinan anggaran pendidikan sebesar 20 persen untuk periode mendatang. Memang belum signifikan untuk memperbaiki segalanya, tapi itu sudah lumayan.

Semoga bebasnya Ibu Nurlaila menjadi pembuka harapan agar dunia pendidikan Indonesia bisa semakin baik.
 
posted by Hedi @ 9:34 PM | Permalink |


1 Comments:


At 10:40 AM, Anonymous Anonymous

yah..yang penting udah ada niat baek dan pelaksanaan. emang susah untuk mendongkrak borikrasi yang sudah mengakar menjamur.. terlalu menghayal kali klo kita menginginkan perubahan drastis yah, pak?