Wednesday, April 05, 2006
Jumpa Pers
Kemarin, kami di kantor ramai-ramai nonton highlight sepakbola Eropa di ESPN. Saat asyik-asyiknya nonton, ada pertanyaan muncul kenapa pelatih atau pemain atau klub harus melakukan jumpa pers. Tinggal, satu demi satu tersenyum dan tolah toleh mencari jawaban. Saya akhirnya memberanikan diri untuk menjawab.

Jumpa pers di lingkungan olahraga adalah suatu hal yang lumrah jika tak mau dibilang wajib di area profesionalisme. Yang jelas, jumpa pers bisa meluruskan kabar burung di luaran, menyebarkan informasi yang benar kepada publik, atau bisa juga menyampaikan kesan atau pujian yang diharapkan membuai mental lawan. Yang pasti, banyak kegunaannya, terutama dalam menghemat waktu.

Begitu selesai menjawab, penanya yang kebetulan punya jabatan "anak kantor" malah mengeluarkan pertanyaan lanjutan. Kenapa di (sepakbola) Indonesia jarang melakukan hajatan seperti itu. Terpaksa, pertanyaan itu tidak saya jawab. Bukan apa-apa, dalam kapasitas amatir mungkin saja bisa dimaklumi kalau jumpa pers jadi barang langka.

Tapi jumpa pers memang suatu hal yang masih agak asing di Indonesia. Mulai dari pemerintah sampai pihak swasta seperti alergi bila dengar kata pers. Beruntung, sedikit demi sedikit, lembaga kepresidenan mulai giat melakukan itu. Atau mereka enggan melakukan itu karena wartawannya? Praktek wartawan amplop kadang masih muncul kendati di bawah tangan. Artinya, jika penyelenggara, terutama swasta, memanggil pers tanpa ada kemungkinan memberi uang, bisa jadi pers tak akan datang. Atau datang, tetapi kemudian berita tak dimuat.

Apabila saya jadi pihak yang berurusan menyampaikan informasi kepada pers, saya lebih suka pakai sistem jumpa pers. Saya menyoroti masalah waktu. Lebih baik saya bekerja sekali dan cepat rampung dari pada terus menerus ditanyai wartawan demi wartawan untuk masalah yang sama.

Coba sekali-kali perhatikan acara gosip di tv. Pasti isi berita sama, tetapi artis akan bicara dalam kesempatan berbeda, tergantung rumah produksi atau stasiun televisinya. Kenapa artis itu tak mengadakan jumpa pers saja jika ada isu utama, sehingga tak membuang waktu hanya untuk memberi kabar yang sama kepada pers demi pers di waktu berbeda. Itu yang ditekankan oleh Wikipedia dalam penjelasannya.
 
posted by Hedi @ 5:59 PM | Permalink |


4 Comments:


At 3:30 AM, Anonymous Anonymous

bung Hedi jurnalis sports kah?

 

At 8:21 AM, Blogger Hedi

#Mac: hehe...pake "bung" segala kaya komentator tv aja :p

 

At 3:03 PM, Blogger mpokb

kerja di tipi yak?

 

At 1:46 PM, Anonymous Anonymous

LOL - kan jurnalis sering saling menyapa dengan sebutan BUNG? iya kan ???
*Kalau jurnalis wanita, jadi BUNGA.