Thursday, November 02, 2006
Jangan Hanya Bermimpi
Kata orang tua, bermimpi itu sah-sah saja, tapi ya jangan keterusan. Lanjutkan mimpi itu dengan usaha untuk mewujudkannya sesuai kapasitas diri. Kasarnya, kita harus bisa mengukur diri. Lalu bagaimana dengan sepakbola Indonesia, pantaskah bermimpi untuk bisa tampil di Piala Dunia.

Ya boleh saja mengimpikan tim Indonesia suatu saat ada di turnamen bergengsi itu. Namun untuk menuju ke sana mesti memiliki modal bagus. Jangan pernah berpikir menggunakan langkah instan seperti yang sering dilakukan petinggi sepakbola di sini. Yang terbaru, PSSI berniat menarik pemain peranakan Indo-Belanda yang banyak berkarir di Liga Belanda.

Membaca berita itu kok rasanya semakin kesal saja melihat kinerja PSSI. Mereka selalu beranggapan membangun tim nasional berkualitas hanya bisa didasarkan pada pembinaan terpusat. Pemain dikumpulkan di tim, melakukan latihan bersama secara jangka panjang dan hanya melulu melakukan pertandingan persahabatan.

Salah satu ide lainnya, jika bisa menurunkan tim itu di kompetisi asing seperti halnya tim Primavera dulu. Tim muda Indonesia, Under 23 years old, yang sedang melakukan pelatnas di Belanda sedang dijajaki untuk tampil di Liga Singapura.

Tentu saja, dari dua kasus di atas ada benang merah yang bisa ditemukan, yakni kompetisi. Benar, memang hanya kompetisi berkualitas yang bisa melahirkan tim nasional bermutu pula. Pelatih U-23, Fope de Haan, sudah mengatakan itu sewaktu diwawancarai oleh harian Kompas beberapa waktu lalu.

Melakukan pelatnas jangka panjang tak akan artinya jika para pemain itu tak pernah tampil di kompetisi. Pasalnya, kompetisi dianggap sebagai medan pertempuran memadai untuk menempa mental, fisik dan skil pemain. Segala yang dibutuhkan pemain ada di dalam kompetisi.
Oleh karena itu PSSI sudah sepatutnya membangun kompetisi lokal agar lebih bermutu. Bukan dengan jalan instan membentuk tim pilihan dan mengirim berlatih di mana-mana. Para pemain Indo-Belanda itu bisa punya kualitas bagus karena mereka menjalani karir di kompetisi profesional Belanda yang tertata dengan baik. Tim-tim kelas dunia pun bisa menjadi hebat karena punya kompetisi yang hebat pula.

Jadi, lupakan saja mimpi indah ke Piala Dunia dengan para "pemain jadi" itu. Benahi kompetisi dan segala infrastrukturnya jika mau memiliki tim dan pemain berkualitas di Indonesia.
 
posted by Hedi @ 12:14 AM | Permalink |


13 Comments:


At 9:11 AM, Anonymous Anonymous

dasar pssi
maunya yang serba instant aja
tinggal ngambil pemain peranakan indo belanda
yang memang udah jadi karena pembinaan yang bagus di belanda

emangnya pssi merasa pernah mebina mereka apa sehingga merasa berhak menggunakan jasa mereka untuk membela tim indonesia? aneh deh :))

mohon dimaafkan lahir batin ya, mas :)

 

At 10:08 AM, Anonymous Anonymous

Yang harusnya kita lakukan adalah berpikir besar, mulai dari yang terkecil dan mulai lakukan sekarang juga.....tidak ada tawaran.

 

At 12:47 PM, Anonymous Anonymous

yach mi instan aja enak, yang instan2 itu kan memang yang paling enak

 

At 5:11 PM, Blogger Dindajou

paaaakk... dateng lagi ya kopdar besok..
Jumat, 3 November 2006 - 19.00 waktu Jakarta - Kafe Omah Sendok,
Jalan Taman Empu Sendok 45, Blok S, Jakarta Selatan, (di belakang pom bensin Senopati). 021 521 4531

ditunggu loh!

 

At 6:16 PM, Blogger Bangsari

betul. saya selalu suka nonton bola, apalagi di kampung sono. pernah sekali nonton di stadion Mandala Krida, tapi karena rusuh saya jadi takut ke stadion lagi. kapan kita bisa bikin sepak bola maju yak?

 

At 11:05 PM, Blogger Eddy Fahmi

yuuukkk maen winning ae yuuukkk :D

 

At 12:11 AM, Blogger Innuendo

tapi...bermaen bola di indo, masa depannya burem. sapa tuh pelatih sepakbola asal inggris yg sekarang jadi nelayan ?

 

At 3:55 AM, Anonymous Anonymous

#Deny: sama-sama Den :)
#Fahmi: ayo, engko ae ya pas aku nang suroboyo :p

#Dian: enggak juga, sekarang udah pada makmur mbak, ada yg punya mobil seharga 600 juta kok. Yg sekarang jadi nelayan (masih apa gak?) bekas pelatih Lampung, namanya agak lupa...marganya Cumming. Tadinya dia pingin jadi WNI (istrinya orang kita) tapi ga pernah dapet.

 

At 7:19 AM, Blogger venus

mas, aku gak komen. otakku lagi butek, hahaha...

ntar malem dateng kan ke omah sendok? diriku ingin ketemu dirimu dan dirinya..halah ! :D

 

At 12:03 PM, Anonymous Anonymous

hidup pemain lokal! mas'e semenjak saya kecil sepak bola indonesia yag gini gini ajah, makanya saya heran knapa bapak kecil saya msih bertahan jd pelatih U-23 PERSIJAP.

 

At 2:23 AM, Anonymous Anonymous

betul tuh...sebulan yang lalu saya nonton di salah satu televisi swasta, tim usia berapa yah (lupa lagi, dibawah 12/15 tahun kalo g salah). tampil di kejuaraan dunia - di Prancis...lumayan dapet juara 4. setelah dikalahkan oleh tim argentina.

 

At 8:04 AM, Blogger Anang

yang penting hidup sepakbola nasional....

 

At 1:37 AM, Anonymous Anonymous

PSSI iku sebenere Opo sih sam.. :D

ketuanya yang sekarang ada di penjara itu ya?
Kalau gitu..PSSI pastilah kumpulan para maling.

*penasaran dengan PSSI*