Wednesday, May 10, 2006
Yang Penting Bintangnya
"oooo buaya darat, busyet aku tertipu lagi"

Itulah penggalan lirik lagu duo Ratu saat membintangi iklan televisi Sharp. Gara-gara lagu itu, rekan kerja saya sampe bingung karena lagu dan iklan gak ada hubungannya.

Mungkin di Indonesia, trendnya memang begitu. Gak penting info keunggulan produk sampai di konsumen atau tidak, karena yang penting siapa bintang iklannya. Produsen boleh jadi tidak salah seratus persen, karena animo sebagian besar masyarakat senang dengan bintang.

Beberapa iklan televisi kita cukup banyak yang hanya menampilkan sosok bintang semata agar produknya laris, tanpa menampilkan pesan mengenai produk secara gamblang. Umumnya yang dipakai adalah para pelawak, komedian, atau orang-orang yang punya kemampuan melucu. Ironisnya, dialog atau aksi lelucon (storyboard) di iklan itu sering garing. Misalnya, iklan sepeda motor Honda yang dibintangi pemeran utama komedi-situasi Bajaj Bajuri.

Iklan dengan kemasan lucu mungkin bisa membuat orang senang melihatnya [tapi belum tentu membeli produknya]. Lalu iklan rokok Sampoerna Hijau yang dibintangi oleh Geng Hijau dan sempat meraih penghargaan iklan terbaik beberapa waktu lalu. Tapi yang ini memang berbeda. Dengan kemasan bagus nan lucu, informasi jika orang menghisap rokok itu pasti akan mendapatkan suasana ceria, bisa sampai ke konsumen. Uniknya, iklan itu tidak dibintangi oleh sosok terkenal, setidaknya sebelum iklan itu dibuat.

Iklan adalah hal paling penting jika ingin memasarkan produk. Tapi itu tidak bisa berdiri sendiri. Menurut prinsip 4P dalam ilmu marketing, antara produk, harga produk, sistem distribusi dan promosi harus berjalan seiring. Iklan bagus, tapi produknya masih kalah bersaing, tetap saja anjlok di pasaran.

Pepsi pernah mengeluarkan dana jutaan dolar untuk menjadikan mega bintang pop Michael Jackson sebagai bintang produk mereka. Ternyata, strategi itu tak berhasil sama sekali karena Coca Cola tetap tak tergoyahkan di pasaran. Ini membuktikan bahwa iklan dan produk harus punya sinergi.

Saya tak tahu apakah omset penjualan televisi Sharp naik drastis secara signifikan setelah dibintangi oleh Ratu. Sementara mungkin sepeda motor Honda tetap akan laku meski bintang iklannya bukan orang terkenal, who knows...

 
posted by Hedi @ 2:07 AM | Permalink |


5 Comments:


At 7:22 AM, Blogger CIAO ITALIA!

Iklan rokok telah dilarang di semua media dan tempat publik, di banyak (atau malah semua) negara industrialis.

Penelitian membuktikan ongkos kesehatan yg harus ditanggung per tahun > dari pajak rokok yang dibayar ke negara.

Di sini bahkan telah mulai kampanya dan regulasi agresif anti-rokok, label di kardus sigaret akan segera dicetak gambar grafik efek kanker rokok. Oaaah... pun di TV, bayangkan gambar darah dan organ dibelek saat prime time dan banyak yg tengah makan malam di depan tv (termasuk saya)


^^

 

At 9:25 AM, Anonymous Anonymous

kata Roland Barthes - nyang jahil suka ngamati budaya media - pemakaian simbol yang salah akan membuat sebuah iklan menjadi buruk ....

mungkin jika target pasarnya kelas menengah, hubungan antara simbol dan produk memang lebih buram ....

 

At 9:52 AM, Anonymous Anonymous

Padahal lagunya Ratu yang itu blom dirilis, tapi udah jadi jingle iklan :).

Banyak iklan yg memang ujung2nya ga lagi memberikan informasi ttg produk, tp lebih ke arah membentuk image. Aku ga ngerti ilmu pemasaran & periklanan, jd ga bisa bilang itu benar atau salah :D.

Dan kayaknya memang Pepsi termasuk yang hobi menyewa bintang2 super-terkenal dan supermahal ya. Di USA, Jacko dan Madonna. Di India, Shahrukh Khan. Cuma di Indonesia aja mereka ga beriklan kayak gitu. Ga mampu? Atau udah despret krn kalah sama teh botol? :D

 

At 2:42 PM, Anonymous Anonymous

positioning produk first! klo ngga salah itu sih ilmu yg di dapet swaktu masih kuliah periklanan. tp jingle jugah g kalah penting, krena itu hal yg pling diinget oleh konsumen... *contoh iklan rokok bentoel, lagu I love a blue of Indonesia itu populer banget, denger lagunya tnp lihat layar psti langsung tahu klo itu iklan rokok bentoel* [pendapat seorang amatir]

 

At 11:29 PM, Blogger Hedi

#Mac: gile kalo di sini dipasang iklan belek membelek gitu...

#Johan: iklannya yang buruk ya, bukan produknya :p

#Yanti: atau memang di sini ga nemu bintang yg pas buat Pepsi :D

#Miss G: bener, positioning termasuk dalam distribusi, jeng :)