Sedikit banyak, pasti sudah pernah. Tapi tak sedikit tempat yang tak siap melayani rombongan besar. Itu yang saya alami waktu makan malam darurat bersama rombongan kantor hari Minggu kemarin. Kami makan di daerah Bogor, karena sifatnya emergency maka kami masuk ke restoran sekenanya. Sewaktu ditanya apakah bisa melayani orang banyak, si pengurus resto bilang dengan mantap: bisa, mas!
Selanjutnya, kami ditawarkan makan ala lesehan atau dengan meja-kursi. Demi keakraban dan suasana santai, bos pilih lesehan. Tapi memang resto-nya tak siap untuk itu. Pengantaran berlangsung lumayan lama, bahkan saat baru duduk meleseh, di depan kami masing-masing hanya ada sepiring nasi. Sementara rekan-rekan nasi lainnya baru datang sekitar 25 menit berikutnya, itu pun dicicil juga.
Kadang terbersit rasa maklum bahwa resto/kafe lebih sering melayani maksimal lima tamu dalam satu meja. Tamu dalam jumlah yang sangat besar sangat jarang sehingga pelayan dan koki pasti terbiasa memasak dalam jumlah sedikit dan waktu yang cepat. Hanya saja, kenapa harus bilang siap menampung banyak tamu dalam satu kesempatan, jika memang tidak demikian.
Harus saya akui bahwa untuk hal-hal seperti tadi, makan malam dengan rombongan, ada baiknya di hotel dengan kelas minimal bintang empat. Pelayan begitu cekatan, koki pun lihai memasak dalam jumlah banyak. Tapi untuk ini memang bicara harga, semakin mahal memang harusnya semakin bagus.
Tetapi apakah harus berbanding lurus seperti itu? Anda pernah merasakan hal tak enak di atas atau pernah mengalami hal positif saat makan rame-rame di kafe/resto?