Semenjak negeri ini dipimpin oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, saya belum pernah menyaksikan iringan perjalanan beliau. Tapi tadi siang, dalam sebuah perjalanan, saya harus berhenti karena terhadang rombongan SBY yang entah dari mana dan hendak menuju ke mana.
Momen seperti ini sebenarnya sangat saya senangi. Seru melihatnya, meski kemudian terjebak kemacetan yang lebih parah. Saya pun membandingkan protokoler rombongan presiden keenam Indonesia ini dengan yang sebelumnya, kecuali protokoler Soekarno. Maklum, saat bung Karno menjabat, saya belum lahir.
Jaman Soeharto- Lokasi: Malang, Jawa Timur
- Proses berhenti sekitar 45 menit (bayangkan berhenti selama itu!)
- Rombongan pertama : tim penyapu dengan 2 mobil patroli dan 2 motor polisi (standar)
- Rombongan kedua (jeda 10 menit) : kelompok petinggi daerah (sekelas Sekwilda), 2 mobil patroli dan 2 motor polisi.
- Rombongan ketiga (jeda 15 menit) : kelompok gubernur dan pangkodam, 1 bis, 2 patwal tentara (PM) dan 2 patwal polisi dan 2 motor polisi dan PM.
- Rombongan keempat (jeda 15 menit) : kelompok presiden, 5 patwal PM, 4 motor PM
- Rombongan kelima (jeda 5 menit) : tim penyapu dengan 2 mobil PM dan 1 motor PM
Jaman Habibie
- Lokasi : Jakarta
- Proses berhenti sekitar 20 menit (ini lumayan cepat)
- Rombongan pertama : tim penyapu standar
- Rombongan kedua : presiden dengan 4 patwal PM dan 4 motor PM
- Rombongan ketiga : tim penyapu standar
Jaman Gus Dur
- Lokasi : Jakarta
- Proses berhenti sekitar 20 menit
- Rombongan pertama : tim penyapu standar
- Rombongan kedua : ini mirip dengan Habibie, plus 1 mobil ambulance dan 1 mobil sipil pemerintah
- Rombongan ketiga : tim penyapu standar
Jaman Megawati
- Lokasi : Malang
- Proses berhenti sekitar 45 menit
- Jumlah rombongan mirip dengan Soeharto, hanya saja tak ada bis
Jaman SBY
- Lokasi : Jakarta
- Proses berhenti sekitar 20 menit
- Jumlah rombongan mirip dengan Habibie
Dari kelima jaman tersebut, jaman Habibie, Gus Dur dan SBY kelihatan lebih santun. Beliau bertiga tidak menyita waktu masyarakat lebih lama. Namun kemungkinan perbedaan waktu tersebut juga dipengaruhi oleh maksud perjalanan itu. Soeharto dan Megawati berada dalam kunjungan kerja ke daerah. Tentu saja akan lebih besar rombongannya karena ada gubernur, walikota, sekwilda dan pangkodam militer yang harus ikut serta menurut prosedur tetap protokoler.
Namun dalam kondisi apapun, jangan coba-coba melanggar atau menghambat rombongan itu. Jika anda punya urusan darurat, berharap saja tak bertemu rombongan itu, bisa sial. Saya pernah dapat cerita ada sebuah mobil disodok tim penyapu Megawati di jalan tol dalam kota Jakarta. Mobil itu mendapat sial karena terhambat kemacetan saat akan keluar tol. Waktunya sudah terlalu mepet sehingga harus rela disodok dan ringsek tanpa kena ganti untung.
Tanggal 20 November nanti, ada rombongan lebih elite yang bakal lewat, minimal di kota Bogor. Si dia Mr Bush itu. Berharap saja anda tak punya urusan darurat saat itu, karena ini pertemuan dua negara, protokolernya ketat banget.