Sunday, January 08, 2006
Bencana
Bencana seperti tak habis melanda Indonesia. Setelah krisis di berbagai bidang tak kunjung selesai, bencana alam masih saja terjadi. Banyak orang terpaksa menjadi korban, bahkan juga termasuk anak-anak.

Gw tidak merasa ini adalah hukuman dari Tuhan. Bencana yang terjadi memang murni berasal dari manusia. Kita ini kadang tidak menghargai alam, sesuatu yang juga punya kehidupan sendiri, keteraturan sendiri, dan kebiasaan sendiri.

Penasehat spirituil gw pernah bilang bahwa alam yang kelihatannya "begitu-begitu saja" ternyata hidup. Beliau mengatakan bagaimana udara yang hidup, lebih banyak mengalah kepada manusia. Kita tahu bahwa pesawat terbang menggunakan propeler atau baling-baling yang gunanya untuk menghilangkan hambatan angin yang ada di depannya. Terkadang, angin tak mau diajak kompromi, oleh karena itu pesawat mengalami kecelakaan, meski kecelakaan juga sering disebabkan hal lain.

Hal yang sama juga terjadi di lautan. Ombak punya keteraturan bergerak. Sebuah kapal, entah kecil atau besar, memecah alunan gerak indah mereka. Suatu waktu ombak tak ingin dipecah. Akhirnya kapal pun terpaksa karam.

Bencana longsor yang sedang marak, khususnya di Jawa, adalah akibat penggundulan hutan. Kalaupun tidak mau dibilang menggunduli hutan, masyarakat sekitar menggantinya dengan tanaman yang secara matematis tidak memiliki akar yang mampu mengikat tanah di sekitar dia tumbuh.

Masyarakat tentu beralasan mereka harus memanfaatkan tanah yang ada guna menopang kehidupan (ekonomi) mereka. Tapi toh alasan itu tidak harus merusak alam. Seorang kawan bilang aparat terkait juga terlibat. Penebangan hutan dibiarkan sambil ikut menarik untung.

Kelihatannya pemerintah memang harus segera bekerja keras untuk tidak membiarkan hutan gundul atau berubah fungsi menjadi lahan tani, ladang, atau lahan lain. Curah hujan belum begitu tinggi, tampaknya kita memang akan dihadapkan pada persiapan menghadapi bencana. Semoga para korban diterima Tuhan di sisi-Nya.
 
posted by Hedi @ 6:13 PM | Permalink |


1 Comments:


At 7:37 AM, Blogger Fortuna

sedih memang kalau sudah melihat bencana yang melanda tanah air. tapi, lebih menyedihkan lagi karena kita semua juga tau siapa yang sebenernya harus bertanggung jawab...

kapan ya mereka sadar?? bahwa kepuasan yang mereka dapat justru menimbulkan penderitaan bagi orang banyak...